PENGELOLAAN LIMBAH ORGANIK
Definisi limbah adalah produk buangan yang telah dipakai.
Sedang produk limbah laboratorium secara umum adalah limbah bahan kimia.
Definisi limbah bahan kimia sendiri adalah buangan bahan kimia yang telah
dipakai, campuran bahan kimia atau bahan kimia yang belum dipakai namun sudah
rusak. Laboratorium merupakan salah satu sumber penghasil limbah cair, padat
dan gas yang berbahaya bila tidak ditangani secara benar.Sumber limbah tersebut
antara lain dari :
· Bahan baku kadaluarsa
· Bahan habis pakai (misal eluan dan
medium biakan yang tidak terpakai)
· Produk proses di laboratorium (misal
sisa spesimen)
Berkaitan dengan pembuangan limbah ini, bukan hanya
ketentuan hukum saja yang mengatur dan menjerat, akan tetapi termasuk juga
pengertian tanggung jawab pribadi terhadap lingkungan. Sehingga sudah
semestinyalah harus ditekankan untuk menangani secara profesional membuang limbah
bahan kimia.
Pembuangan Limbah
·
Pembuangan
langsung dari laboratorium. Metoda pembuangan langsung ini dapat diterapkan
untuk bahan-bahan kimia yang dapat larut dalam air. Bahan-bahan kimia yang
dapat larut dala air dibuang langsung melalui bak pembuangan limbah
laboratorium. Untuk bahan kimia sisa yang mengandung asam atau basa harus
dilakukan penetralan, selanjutnya baru bisa dibuang. Untuk bahan kimia sisa
yang mengandung logam-logam berat dan beracun seperti Pb, Hg, Cd, dan
sebagainya, endapannya harus dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian cairannya
dinetralkan dan dibuang.
·
Pembakaran
terbuka. Metoda pembakaran terbuka dapat dterapkan untuk bahan-bahan
organik yang kadar racunnya rendah dan tidak terlalu berbahaya. Bahan-bahan
organik tersebut dibakar ditempat yang aman dan jauh dari pemukiman penduduk.
·
Pembakaran dalan insenerator. Metoda pembakaran dalam insenerator dapat
diterapkan untuk bahan-bahan toksik yang jika dibakar ditempat terbuka akan
menghasilkan senyawa-senyawa yang bersifat toksik.
·
Dikubur
didalam tanah dengan perlindungan tertentu agar tidak merembes ke badan
air. Metoda ini dapat diterapkan untuk zat-zat padat yang reaktif dan beracun.
Potensi
Polutan Air (WGK)
Perusahaan besar seperti Merck mencantumkan potensi polutan
air terhadap berbagai kelas dengan Wassergefaehrdungsklassen (WGK)
berdasarkan bahaya polusi yang ditimbulkan.
Kriteria
penilaiannya berdasarkan NWG (nicht wassergefaehrdend) yaitu :
0
= tidak berbahaya untuk air
1
= senyawa penyebab polusi ringan
2
= senyawa penyebab polusi
3
= senyawa penyebab polusi berat
WGK
1
|
WGK
2
|
WGK
3
|
Asam
asetat
Alumunium
klorida
Besi
klorida
Magnesium
klorida
Metanol
|
Asetonitril
Klorobenzena
Kobal
nitrat
Tembaga(II)
sulfat
Timah
hitam klorida
|
Benzena
Kadmium
klorida
Kloroform
Nikel
sulfat
Kalium
kromat
|
Definisi
Limbah Bahan Kimia Berbahaya adalah Limbah yang mempunyai efek toksik dan
berbahaya terhadap manusia. Adapun klasifikasi pengumpulan limbah labotorium
antara lain :
Kelas
|
Jenis
|
A
|
Pelarut
organik bebas halogen dan senyawa organik dalam
Larutan
seperti Aliphatic and alicyclic hydrocarbons, Aromatic hydrocarbons, Alcohols,
Ketones, Esters, Ethers, Glycol ethers.
|
B
|
Pelarut
organik mengandung halogen dan senyawa organik
dalam
larutan seperti CFC (chlorinated fluorinated hydrocarbons),
CHC (chlorinated hydrocarbons), HHC (halogenated hydrocarbons)
|
C
|
Residu
padatan bahan kimia laboratorium organik
|
D
|
Garam
dalam larutan: lakukan penyesuaian kandungan
kemasan
pada pH 6 -8
|
E
|
Residu bahan anorganik beracun dan garam logam berat dan
larutannya
|
F
|
Senyawa beracun mudah terbakar
|
G
|
Residu air raksa dan garam anorganik raksa
|
H
|
Residu garam logam; tiap logam harus dikumpulkan secara terpisah
|
I
|
Padatan anorganik
|
J
|
Kumpulan terpisah limbah kaca, logam dan plastik
|
Cara
Pengumpulan Limbah Laboratorium
Pembuangan Limbah
· Limbah laboratorium dikumpulkan dan
dibuang dalam wadah terpisah menurut tipe bahan kimia yang berkaitan
· Wadah diberi label (A-J)
· Dengan label A-J dipastikan bahan
kimia yang terkumpul dalam satu kategori tidak bereaksi satu sama lain
· Pengecekan untuk kandungan asam dan
basa
· Sebelum dikumpulkan, lakukan
penetralan. Sediakan larutan penetral.
Wadah Cairan Pelarut Organik
· Dapat tahan terhadap bahan kimia
yang disimpan
· Tidak mudah pecah/rusak
· Anti-bocor dan rapat gas
· Memiliki sertifikat UN untuk
pengangkutan limbah internasional
· Wadah harus ditempatkan di ruang
berventilasi baik
· Wadah harus disimpan tertutup rapat
untuk mencegah penguapan uap berbahaya
· Pilih wadah yang tepat (mengeliminir
kebocoran)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar