Hello Kitty Happy
PERSIB MAUNG BANDUNG JUARA

Rabu, 08 Juli 2015

Makalah pengelolaan limbah



PENGELOLAAN LIMBAH ORGANIK
Definisi limbah adalah produk buangan yang telah dipakai. Sedang produk limbah laboratorium secara umum adalah limbah bahan kimia. Definisi limbah bahan kimia sendiri adalah buangan bahan kimia yang telah dipakai, campuran bahan kimia atau bahan kimia yang belum dipakai namun sudah rusak. Laboratorium merupakan salah satu sumber penghasil limbah cair, padat dan gas yang berbahaya bila tidak ditangani secara benar.Sumber limbah tersebut antara lain dari :
·      Bahan baku kadaluarsa
·      Bahan habis pakai (misal eluan dan medium biakan yang tidak terpakai)
·      Produk proses di laboratorium (misal sisa spesimen)
Berkaitan dengan pembuangan limbah ini, bukan hanya ketentuan hukum saja yang mengatur dan menjerat, akan tetapi termasuk juga pengertian tanggung jawab pribadi terhadap lingkungan. Sehingga sudah semestinyalah harus ditekankan untuk menangani secara profesional membuang limbah bahan kimia.
Pembuangan Limbah
·      Pembuangan langsung dari laboratorium. Metoda pembuangan langsung ini dapat diterapkan untuk bahan-bahan kimia yang dapat larut dalam air. Bahan-bahan kimia yang dapat larut dala air dibuang langsung melalui bak pembuangan limbah laboratorium. Untuk bahan kimia sisa yang mengandung asam atau basa harus dilakukan penetralan, selanjutnya baru bisa dibuang. Untuk bahan kimia sisa yang mengandung logam-logam berat dan beracun seperti Pb, Hg, Cd, dan sebagainya, endapannya harus dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian cairannya dinetralkan dan dibuang.
·      Pembakaran terbuka. Metoda pembakaran terbuka dapat dterapkan untuk bahan-bahan organik yang kadar racunnya rendah dan tidak terlalu berbahaya. Bahan-bahan organik tersebut dibakar ditempat yang aman dan jauh dari pemukiman penduduk.
·      Pembakaran dalan insenerator. Metoda pembakaran dalam insenerator dapat diterapkan untuk bahan-bahan toksik yang jika dibakar ditempat terbuka akan menghasilkan senyawa-senyawa yang bersifat toksik.
·      Dikubur didalam tanah dengan perlindungan tertentu agar tidak merembes ke badan air. Metoda ini dapat diterapkan untuk zat-zat padat yang reaktif dan beracun.
Potensi Polutan Air (WGK)

Perusahaan besar seperti Merck mencantumkan potensi polutan air terhadap berbagai kelas dengan Wassergefaehrdungsklassen (WGK) berdasarkan bahaya polusi yang ditimbulkan.
Kriteria penilaiannya berdasarkan NWG (nicht wassergefaehrdend) yaitu :
0 = tidak berbahaya untuk air
1 = senyawa penyebab polusi ringan
2 = senyawa penyebab polusi
3 = senyawa penyebab polusi berat

WGK 1
WGK 2
WGK 3
Asam asetat
Alumunium klorida
Besi klorida
Magnesium klorida
Metanol
Asetonitril
Klorobenzena
Kobal nitrat
Tembaga(II) sulfat
Timah hitam klorida
Benzena
Kadmium klorida
Kloroform
Nikel sulfat
Kalium kromat

Definisi Limbah Bahan Kimia Berbahaya adalah Limbah yang mempunyai efek toksik dan berbahaya terhadap manusia. Adapun klasifikasi pengumpulan limbah labotorium antara lain :

Kelas
Jenis
A
Pelarut organik bebas halogen dan senyawa organik dalam
Larutan seperti Aliphatic and alicyclic hydrocarbons, Aromatic hydrocarbons, Alcohols, Ketones, Esters, Ethers, Glycol ethers.
B
Pelarut organik mengandung halogen dan senyawa organik
dalam larutan seperti CFC (chlorinated fluorinated hydrocarbons), CHC (chlorinated hydrocarbons),  HHC (halogenated hydrocarbons)
C
Residu padatan bahan kimia laboratorium organik
D
Garam dalam larutan: lakukan penyesuaian kandungan
kemasan pada pH 6 -8
E
Residu bahan anorganik beracun dan garam logam berat dan larutannya
F
Senyawa beracun mudah terbakar
G
Residu air raksa dan garam anorganik raksa
H
Residu garam logam; tiap logam harus dikumpulkan secara terpisah
I
Padatan anorganik
J
Kumpulan terpisah limbah kaca, logam dan plastik

Cara Pengumpulan Limbah Laboratorium
Pembuangan Limbah
·      Limbah laboratorium dikumpulkan dan dibuang dalam wadah terpisah menurut tipe bahan kimia yang berkaitan 
·      Wadah diberi label (A-J) 
·      Dengan label A-J dipastikan bahan kimia yang terkumpul dalam satu kategori tidak bereaksi satu sama lain 
·      Pengecekan untuk kandungan asam dan basa 
·      Sebelum dikumpulkan, lakukan penetralan. Sediakan larutan penetral.
Wadah Cairan Pelarut Organik
·      Dapat tahan terhadap bahan kimia yang disimpan
·      Tidak mudah pecah/rusak
·      Anti-bocor dan rapat gas
·      Memiliki sertifikat UN untuk pengangkutan limbah internasional
·      Wadah harus ditempatkan di ruang berventilasi baik
·      Wadah harus disimpan tertutup rapat untuk mencegah penguapan uap berbahaya
·      Pilih wadah yang tepat (mengeliminir kebocoran)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar